Ngabang- Semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terus digaungkan oleh Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. MBKM mendorong para mahasiswa untuk dapat mengusai berbagi keilmuan sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja. Maka peran aktif mahasiswa dalam mengembangkan dirinya di luar kelas menjadi tuntutan yang tak terelakkan. “Setiap masyarakat bukan kertas kosong, mereka adalah professor di lokasinya masing-masing”, Butet Manurung (Pendiri Sekolah Rimba); seirama dengan gagasan tersebut, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo mempunyai visi dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia di daerah.
Elisabet Nanda Ayu, seorang mahasiswi dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Santo Agustinus Hippo berhasil mempresentasikan artikel dari skripsinya dalam International Conference on General Education (ICOGEN) 2022 yang bertemakan “Strengthening National Identity through General Education in the Era of Society 5.0” pada hari Selasa 13 Agustus 2022. Konferensi internasional tersebut diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia secara daring melaui aplikasi zoom. Elisabet mengatakan bahwa topik artikel yang dipresentasikan merupakan hasil ringkasan penelitian skripsinya. Pemilihan topik dalam penelitian tersebut berawal dari fenomena kenakalan remaja yang ada di lingkungannya, tutur Elisabet. Kenakalan remaja merupakan isu yang memprihatinkan mengingat masa depan bangsa berada di tangan kaum muda. Beranjak dari masalah dan fenomena tersebut, Elisabet mengumpulkan data dan sumber-sumber teoritis yang mampu berkontribusi pada pendidikan karakter remaja dan bersinergi dengan nilai-nilai Pendidikan karakter yang dicetuskan Kemendiknas tahun 2010. Berdasarkan telaah teori yang sudah diperoleh, film merupakan media yang cocok dalam usaha pengintegrasian nilai-nilai Pendidikan karakter. Elisabet memilih film yang memiliki latar belakang unsur budaya Asia Tenggara termasuk Indonesia yaitu Raya and the Last Dragon sebagai subyek penelitian. Nilai-nilai Pendidikan karakter yang ada dalam film tersebut digali, ditelaah, dan dianalisa. Penelitian yang berjudul Rumaging Character Educational Value on Raya and The Last Dragon Film ini berimplikasi pada pengintegrasian Pendidikan karakter dalam media dan materi pembelajaran berbasis teks fungsional Bahasa Inggris untuk siswa SMP dan SMA.
Mencerap kilas balik keikutsertaannya dalam ICOGEN 2022, Elisabet mengaku mendapat dorongan dan dukungan dari pembimbing skripsinya yaitu Antonius Setyawan SNA, M.Hum. Dalam poster digital yang dikirimkan oleh Pak Anton terdapat satu topik seminar yang sudah beliau tandai yaitu Character education. Hal ini semakin memotivasi Elisabet untuk berani mengirimkan abstrak pada Konferensi internasional tersebut mengingat topik tersebut senada dengan skripsi yang sedang ditulis. Konferensi ini diikuti oleh 150 peserta yang datang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan kampus lain di Asia Tenggara.
“Saya sangat senang dan percaya diri dapat mempresentasikan artikel saya dalam forum ilmiah berskala International” ungkapnya. Elisabet mengaku dirinya telah mempersiapkan presentasi yang menggunakan bahasa Inggris dengan baik sehingga pada saat presentasi semuanya berjalan lancar dan mendapatkan apresiasi dari panitia dan peserta lainnya. Elisabet berharap agar teman-temannya yang lainnya juga kelak mampu ikut serta dalam forum ilmiah serupa.